Nelayan Tenggelam di Sungai Barito Ditemukan Tak Bernyawa 100 Meter dari LKP

“Korban berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan dalam kondisi tak bernyawa sekitar 100 meter dari lokasi awal kejadian atau Last Know Position (LKP)”

Korban saat dievakuasi di rumah duka oleh Tim SAR gabungan (foto: TABIRkota/hms sar bjm)

MARABAHAN (TABIRkota) — Seorang nelayan warga Desa Banitan, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Syamsudin (38) yang tenggelam di Sungai Barito berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan dalam kondisi tak bernyawa sekitar 100 meter dari lokasi awal kejadian atau Last Know Position (LKP).

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, I Putu Sudayana, korban ditemukan pada Selasa (4/11) sekitar pukul 04.30 Wita.

“Jasad korban segera dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (4/11).

Korban dilaporkan hilang pertama kali oleh Pambakal (Kepala Desa, red) Banitan, Darman pada Senin (3/11) sekitar pukul 08.25 Wita.

Sebelumnya, pada Ahad (2/11) warga menemukan perahu kecil milik korban dalam keadaan mengapung tanpa awak di Sungai Barito yang didalamnya terdapat pakaian korban, ikan hasil tangkapan dan alat penangkap ikan.

Warga yang melakukan pencarian awal tidak menemukan keberadaan korban, sehingga laporan diteruskan kepada Pambakal yang meneruskannya kepada Basarnas Banjarmasin.

Setelah menerima laporan, Tim Rescue dari Unit Siaga SAR (USS) Tapin segera diberangkatkan menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 91,5 kilometer atau sekitar dua jam perjalanan dari markas USS Tapin.

Operasi pencarian melibatkan unsur gabungan dari berbagai instansi, diantaranya Ditpolairud, Damkar Barito Kuala, RAPI, aparat desa setempat, Borneo Rescue Marabahan, Polsek Bakumpai, BPK Pulau Kadap, Seman Rescue serta masyarakat sekitar.

I Putu Sudayana menambahkan, usai korban ditemukan dan dievakuasi, seluruh unsur yang terlibat melaksanakan debriefing serta evaluasi operasi.

“Seluruh unsur yang terlibat kemudian kembali ke satuan masing-masing dan Operasi SAR resmi ditutup pada pukul 05.00 Wita,” tambahnya.

Kepada masyarakat, khususnya nelayan dan pengguna transportasi sungai, diimbau agar menggunakan alat keselamatan seperti jaket pelampung. (rls/ra)

TABIRkota

Dari Banua Untuk Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Seragamkan Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan, Pemkab Mura Gelar Rakor Pemanfaatan Aplikasi SiSAPAN

Sel Nov 4 , 2025
"Dengan aplikasi SiSAPAN, akan terwujud penyeragaman pelaporan pelaksanaan pembangunan, sehingga progresnya dapat di pantau secara real time"

You May Like

TABIRklip