
TANJUNG (TABIRkota) – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya Banjar melalui Bahasa.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Tabalong, Habib Muhammad Taufani Alkaf saat membuka kegiatan FTBI 2025 di halaman Kantor Disdikbud setempat, Selasa (21/10).
Menurutnya, kegiatan festival tersebut dapat meningkatkan literasi bahasa Banjar, ditengah budaya saat ini yang mengalami penurunan.
“Melalui pelaksanaan FTBI, literasi bahasa Banjar dapat terus dilestarikan di seluruh satuan pendidikan dari tingkat SD, SMP hingga Pondok Pesantren,” ujarnya.
FTBI 2025 dilaksanakan Disdikbud Tabalong bekerja sama dengan Balai Bahasa Kalsel yang diikuti 120 peserta dari 12 satuan pendidikan tingkat SD.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Tabalong, H Hasbi, FTBI 2025 kali ini mengangkat tema Perbanyak Literasi Cerdaskan Generasi.
“FTBI diisi dengan beberapa perlombaan, di antaranya lomba pidato basa banjar, bakisah basa banjar, bapandung, manulis kisah handap serta menulis dan membaca puisi,” ujarnya.
Ia mengatakan, para pemenang untuk juara pertama sampai ketiga pada masing-masing lomba akan mendapatkan piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan.
“Yang berhasil meraih juara pertama akan menjadi perwakilan Tabalong untuk mengikuti perlombaan di tingkat provinsi,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi bahasa Banjar bagi seluruh peserta didik.
“Festival dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional,” tambahnya.
Diharapkan, kegiatan festival tersebut dapat terus dilaksanakan agar budaya dan bahasa Banjar tetap lestari, terus ada serta tetap eksis sampai masa yang akan datang. (lhm/ra)




