
BARABAI (TABIRKota) — Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Gusti Rosyadi Elmi atau Ustadz Rosyadi menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat mendukung penuh upaya pengendalian inflasi.
Hal tersebut dikatakan Ustadz Rosyadi saat membuka Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2025, di Ruang Rapat Bapelitbangda Lantai II, Arba (10/9).
“Rakor tersebut merupakan langkah untuk memperkuat strategi, sinergi dan koordinasi untuk mengendalikan inflasi, khususnya terkait kenaikan harga komuditas,” katanya.
Inflasi yang tak terkendali, ujarnya, dapat melemahkan daya beli masyarakat, meningkatkan angka kemiskinan dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
“Kalau inflasi stabil, maka iklim usaha akan meningkat, daya tarik investasi semakin kuat dan dapat memberikan kepastian harga,” ujarnya.
Berdasarkan data, kenaikan harga eras mencapai 10 persen saja dapat meningkatkan inflasi hingga 0,9 persen dan angka kemiskinan sebesar 1,3 persen.
Bukan sekadar angka, tambahnya, pengendalian inflasi menyangkut kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.
“Stabilitas harga pangan harus jadi fokus utama, tantangannya, saat ini kita menghadapi risiko proteksi pangan global, dampak pemanasan global terhadap cuaca ekstrim hingga kendala pasokan antar waktu dan daerah,” tambahnya.
Diharapkan rakor tersebut dapat merumuskan langkah strategis yang lebih terarah, terukur dan berkesinambungan, sehingga HST tidak hanya mampu menekan inflasi, namun memperkuat pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja. (fer)