
BUNTOK (TABIRkota) – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta warga untuk tidak menyalurkan sumbangan terhadap gepeng (gelandangan atau pengemis, red) di jalanan, melainkan melalui lembaga resmi.
Kepala Dinsos Barsel, Harmito mengatakan, masyarakat diingatkan agar tidak memberikan uang secara langsung kepada gelandangan, pengemis, manusia silver maupun badut jalanan.
“Kebiasaan memberi uang di jalan justru memperparah permasalahan sosial dan penanganannya tidak efektif,” katanya, di Buntok, Ibu Kota Barsel, Jum’at (26/9).
Menurutnya, kalau masih ada yang memberi, sulit bagi Dinsos Barsel menyelesaikan masalah tersebut, karena harusnya disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau lembaga sosial lainnya.
“Keberadaan gepeng, manusia silver atau badut jalanan bukan hanya mengganggu ketertiban umum, tapi membahayakan keselamatan mereka atau pengguna jalan lain,” ujarnya.
Meminta-minta di persimpangan lampu merah, seringkali mengganggu arus lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Dinsos Barsel akan bekerja sama dengan Babinkamtibmas Polsek Dusun Selatan, Satpol PP, Dinas Pendidikan dan Dinas PPKB PPPA Barsel untuk melakukan operasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Razia tersebut, tambah Harmito, akan rutin dilakukan di berbagai titik rawan, terutama lampu merah dan pusat keramaian agar mengurangi jumlah gepeng.
“Gepeng yang terjaring juga akan diberikan pembinaan agar mereka tidak turun lagi ke jalan untuk meminta-minta,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel melalui Dinsos setempat telah menyediakan program bantuan sosial dan pembinaan keterampilan bagi masyarakat miskin maupun rentan.
Kalau masyarakat masih memberi uang di jalan, hanya membuat mereka (gepeng, red) terus beraktivitas tanpa mencari solusi terbaik untuk kehidupannya.
Diharapkan, seluruh masyarakat dapat berperan aktif menyalurkan bantuan melalui jalur resmi agar penanganan permasalahan sosial berjalan efektif dan tepat sasaran. (mad/fer)