
TANJUNG (TABIRkota) – Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kadarisman menyarankan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat membangun Sentra UMKM dalam rangka menjaga sektor sekunder.
Hal tersebut disampaikan Kadarisman saat memberikan materi pada kegiatan pembekalan kepada Pengurus Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Tabalong di Gedung Informasi Tabalong, Tanjung, Sabtu (20/9) lalu.
“Untuk menjaga sektor sekunder dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tetap tumbuh, pemerintah harus terus mengawal KDMP tumbuh sebagai aktivitas ekonomi, bukan sebagai formalitas,” ujarnya.
Ia mengatakan, kebijakan Menteri Keuangan RI yang menggelontorkan Rp200 triliun ke Bank Himbara mesti didorong untuk mencapai mekanisme kongkret hingga terealisasi ke KDMP.
“Saya melihat Bank Himbara sekarang dalam kondisi likuiditas yang tinggi, jika tidak disalurkan justru menjadi beban bagi bank,” katanya.
Karena itu, tambahnya, realisasi ke KDMP merupakan mutualisme yang dapat disegerakan.
“Hal lain yang patut jadi konsen dari pemerintah daerah sekarang adalah terus mendorong hilirisasi komoditas lokal, seperti produk pertanian dan juga praktik ekonomi jasa pertambangan yang masih jawa sentris,” tambahnya.
Barang dan jasa pertambangan dinilai Jawa sentris karena masih banyak produk yang bisa dibuat di Tabalong, tapi diberikan ke pulau Jawa dengan pertimbangan harga yang kompetitif.
Pemerintah daerah juga perlu membuat sentra UMKM yang terintegrasi dengan teknologi, pariwisata, pasar dan sektor keuangan lainnya.
Sektor sekunder dipandang penting untuk terus diperhatikan agar tetap sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah daerah.
Selain itu, sektor sekunder secara konseptual memuat aktivitas inti rakyat seperti UMKM, industri pengolahan dan aktivitas ekonomi apapun yang dapat mengubah bahan mentah menjadi berang bernilai. (lhm/ra)




