
BANJARMASIN (TABIRkota) – Rumah Sakit Bhayangkara TK III Hoegeng Imam Santoso Banjarmasin, menyiapkan Pos Disaster Victim Identification (DVI) untuk keperluan identifikasi jenazah korban helikopter yang jatuh di pegunungan Meratus di hutan Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Menurut Kabiddokkes Polda Kalsel, KBP Muhammad El Yandiko, Pos DVI yang disiapkan dilengkapi fasilitas Ante Mortem, yaitu proses pengumpulan data dari keluarga korban sebelum jenazah tiba.
“Data-data tersebut meliputi rekam medis, sidik jari, ciri-ciri fisik serta foto-foto korban semasa hidup,” ujarnya saat konfrensi pers di RS Bhayangkara Banjarmasin, Kamis (4/9).
Informasi tersebut, katanya, sangat penting untuk proses identifikasi jenazah korban yang nantinya akan digabungkan dengan data hasil pemeriksaan Post Mortem.
“Tim Post Mortem akan melakukan pemeriksaan langsung terhadap jenazah korban yang akan dicocokkan oleh Tim Rekonsiliasi, baru kita bisa memberikan hasil identifikasi dari masing-masing korban,” katanya.
Saat ini, jenazah para korban helikopter BK117-D3 milik PT Eastindo Air yang jatuh di pegunungan Meratus pada Senin (1/9) lalu itu, sedang dalam proses evakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Banjarmasin.
Untuk memperoleh hasil identifikasi para korban, tambahnya, tidak bisa ditentukan waktu pastinya berapa lama.
“Waktunya relatif, dimana semakin cepat kita mencocokkan dan kecocokan itu dapat segera ditemukan, semakin cepat pula identifikasi dihasilkan,” tambahnya.
Diperkirakan, proses evakuasi para korban akan memakan waktu yang cukup lama mengingat medan yang sulit dan diperkirakan sore hari akan tiba di Banjarmasin untuk dilakukan diidentifikasi.
Sebelumnya, Senin (1/9), helikopter tipe BK117-D3 milik Eastindo yang berangkat dari Bandara Kotabaru menuju Bandara Palangkaraya hilang kontak di wilayah Mantewe.
Helikopter dengan delapan penumpang tersebut, lepas landas pukul 00.46 UTC atau 07.46 WIB dengan perkiraan tiba pukul 02.15 UTC atau 09.15 WIB.
Kontak terakhir dengan helikopter di posisi 4 kilometer sekitar air terjun Mandin Damar pada titik koordinat 3° 6’54.58″S 115°41’21.62″E.
Arba (3/9) sekitar pukul 15.53 Wita, Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan puing-puing helikopter nahas tersebut di koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi para korban masih berlangsung. (ra)