
TANJUNG (TABIRkota) – Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), H Muhammad Noor Rifani menekankan tentang pentingnya langkah-langkah dalam upaya mengantisipasi bencana, khususnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat musim kemarau.
Hal tersebut disampaikan H Muhammad Noor Rifani saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan atau Lahan (Karhutla) dan Kekeringan 2025 di halaman Pendopo Bersinar, Arba (20/08).
Menurutnya, bencana tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan, kerugian ekonomi serta persoalan sosial yang luas.
“Kesiapsiagaan sejak dini adalah kunci agar Tabalong tetap aman, nyaman dan sejahtera,” ujarnya.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan terjadi antara Agustus hingga Oktober dengan potensi kemarau yang lebih panjang dari biasanya.
Hal tersebut, katanya, menjadi peringatan seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan, memperkuat koordinasi serta menyiapkan langkah-langkah pencegahan agar karhutla tidak meluas serta kekeringan dapat diantisipasi sejak dini.
“Sebagai langkah antisipasi, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain meningkatkan deteksi dini dan respon cepat dengan patroli rutin daerah rawan,” katanya.
Selain itu, juga memperkuat koordinasi lintas sektor, sinergi antara pemerintah daerah, TNI, polri, pelaku usaha dan masyarakat.
Selanjutnya, mendorong pencegahan berbasis masyarakat, penegakan hukum secara tegas dan konsisten serta memanfaatkan teknologi dan inovasi pemantauan titik panas berbasis satelit, sistem peringatan dini hingga modifikasi cuaca.
Apel kesiapsiagaan kali ini dilaksanakan atas penetapan status Siaga Darurat Karhutla dan Kekeringan sejak 13 Agustus hingga 13 September mendatang.
Pelaksanaan apel kesiapsiagaan itu sendiri, merupakan sinergi dan kolaborasi serta bagian dari upaya terpadu menghadapi ancaman bencana karhutla, khususnya saat kemarau. (lhm/ra)