
BARABAI (TABIRKota) – Peserta Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Kecamatan Hantakan, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggunakan ragam dialek Banjar Pegunungan Meratus, di Halaman SDN Hantakan pada Kamis (14/8) lalu.
Ketua pelaksana FTBI Hantakan, Aulia Fajar Rizki mengatakan, festival tersebut dinilai istimewa, karena berbarengan dengan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
“Ada yang menarik, festival tersebut juga menampilkan dua ragam bahasa Banjar, yakni Banjar Hulu dan Banjar Pegunungan Meratus,” katanya, di Barabai, Ibu Kota HST, Senin (18/8).
Perbedaan dialek tersebut, ujarnya, justru menambah kekayaan dan daya tarik serta keragaman budaya masyarakat di Hantakan.
“Festival tersebut bukan sekadar lomba, namun wadah pelestarian bahasa Banjar sebagai identitas dan kebanggaan daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemenang juara satu dan dua dari setiap kategori akan mewakili kecamatan untuk berlomba di tingkat kabupaten.
“Semoga anak-anak percaya diri dan mampu menunjukkan potensi terbaik mereka di tingkat kabupaten serta bahasa ibu terus melekat pada generasi muda,” tambahnya.
Pemenang kategori bakisah bahasa Banjar, juara satu Yoga dari SDN 1 Datar Ajab, juara dua Wizra Ikrima dari SDN Pasting dan Gusti Al Zikri dari SDN 1 Alat juara ketiga.
Kategori bapandung, juara satu Muhammad Ilham dari SDN 1 Murung B, juara dua Maulida Izzati dari SDN Pasting dan juara tiga Siti Rachmah dari SDN 2 Murung B.
Sedangkan juara satu pidato bahasa Banjar diraih Muhammad Nur Habibi dari SDN Pasting, juara dua Siti Normisdalifah dari SDN 2 Murung B dan Adina Nata dari SDN 1 Murung B juara tiga.
Menulis puisi juara satu diraih Adam Raa Widi Tia dari SDN 1 Datar Ajab, juara dua Nor Naila Anggraini dari SDN 1 Murung B dan juara tiga Nor Aqila dari SDN Bulayak.
Menulis Cerpen juara satu diraih Desi Wulandari dari SDN Pasting, juara dua Putri Dewi Harnum dari SDN 2 Alat dan Siti Afiqah Zihni dari SDN Hantakan meriah juara ketiga. (fer)