
RANTAU (TABIRkota) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSTARSIP) setempat, meluncurkan layanan katalog digital Online Public Access Catalog (OPAC) untuk memperluas jangkauan akses informasi literasi bagi masyarakat.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DISPUSTARSIP Tapin, H Zainal Abidin, peluncuran OPAC merupakan langkah konkret dalam menjawab tantangan era digital serta mempercepat transformasi layanan publik berbasis inklusi.
“Dengan OPAC, masyarakat bisa mengecek koleksi buku di mana saja dan kapan saja,” ujarnya di Rantau, ibu kota Tapin, Arba (30/7).
Hal tersebut merupakan upaya Pemkab Tapin dalam memperluas jangkauan layanan dan mendukung literasi digital.
Layanan OPAC memungkinkan masyarakat mencari dan mengecek ketersediaan buku secara daring melalui laman https://bit.ly/OPAC-TAPIN, tanpa perlu login maupun registrasi.
OPAC juga menyajikan informasi lengkap seperti judul buku, nama pengarang, subjek hingga status ketersediaan buku apakah masih ada atau sedang dipinjam.
OPAC dapat diakses 24 jam melalui gawai maupun komputer.
Laman OPAC menyuguhkan berbagai filter pencarian yang memudahkan pengguna menjelajahi koleksi buku, mulai dari literatur umum hingga referensi lokal tentang budaya Tapin.
H Zainal Abidin mengatakan, kehadiran OPAC sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa yang kerap memerlukan referensi tanpa harus datang langsung ke perpustakaan.
“Informasi tersebut membantu mereka merencanakan kunjungan lebih efisien, terutama bagi yang tinggal jauh dari pusat kota,” katanya.
Digitalisasi katalog merupakan bagian dari strategi jangka panjang DISPUSTARSIP Tapin dalam mendukung program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial serta Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca.
Prinsip inklusi adalah bagaimana layanan tersebut menjangkau semua kalangan, termasuk masyarakat di wilayah terpencil.
Kedepan, tambahnya, DISPUSTARSIP Tapin akan mengembangkan layanan integrasi sistem dengan layanan peminjaman daring, pemesanan buku hingga reservasi kunjungan.
“Perpustakaan tidak lagi sebatas tempat menyimpan buku, melalui OPAC, pusat akses pengetahuan akan terus berkembang,” tambahnya.
Sekolah dan komunitas literasi di Tapin diharapkan mulai mengenalkan OPAC sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi digital masyarakat. (zr)