
BUNTOK (TABIRkota) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memetakan sejumlah desa rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta menyiapkan berbagai langkah mitigasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Barsel, Rahmat Nuryadin mengatakan, sejumlah wilayah seperti Desa Mangaris, Pararapak, Kalahien dan kawasan Gunung Bintang Awai, masuk dalam daerah dengan potensi titik panas tinggi.
“Kami siap melakukan penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Barsel,” katanya kepada TABIRkota.com saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/7).
Saat ini, ujarnya, BPBD telah rutin melakukan pemantauan dan pendataan terhadap desa-desa rawan serta mengacu pada laporan hotspot dari BPBD Provinsi Kalteng.
“Kami juga setiap hari Selasa ikut pertemuan daring dengan pihak provinsi untuk evaluasi dan update kondisi terkini karhutla,” ujarnya.
Langkah berikutnya, tambahnya, yakni memperkuat koordinasi dengan stakeholder seperti Dinas Pemadam Kebakaran, Manggala Agni, Dinas Kehutanan serta masyarakat peduli api (MPA) di desa-desa yang telah mendapatkan pelatihan.
“Kami terus jalin sinergi dengan pihak-pihak terkait yang sudah aktif dan siap bergerak cepat di lapangan,” tambahnya.
Selain itu, BPBD Barsel juga melakukan pengecekan rutin terhadap fasilitas dan kesiapan personel termasuk tangki air, mobil angkut, mesin semprot dan alat pendukung lainnya.
Juga sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Barsel telah melaksanakan apel Karhutla pada Maret lalu dan merencanakan apel siaga lanjutan di Juli mendatang.
Kegiatan tersebut akan melibatkan semua pihak mulai dari pemadam, Manggala Agni, MPA dan unsur lainnya.
BPBD Barsel mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada dan tidak membuka lahan dengan cara dibakar, terutama selama musim kemarau yang rawan memicu kebakaran. (zr)