
MARTAPURA (TABIRkota) – Mahasiswa Program Studi Administrasi Rumah Sakit (ARS), STIKes Intan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) menanam bibit pohon sebagai bagian dari aksi penghijauan bertajuk Program Tanam Pohon (PROTAPO).
Penanaman dilakukan di kawasan Kebun Raya Banua, Banjarbaru, Arba (9/6).
Menurut Ketua STIKes Intan Martapura, Hj Zubaidah, kegiatan sejalan dengan nilai kampus dalam membentuk mahasiswa yang berkarakter.
“Menanam pohon adalah investasi kebaikan, satu pohon hari ini, manfaatnya bisa dirasakan banyak orang di masa mendatang,” ujarnya.
Diharapkan, katanya, kegiatan serupa dapat terus berlanjut serta menginspirasi mahasiswa lainnya untuk aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul dalam akademik, tapi juga memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan,” katanya.
Sementara itu, Ketua pelaksana PROTAPO, Sopia mengatakan, kegiatan diinisiasi Himpunan Mahasiswa ARS dengan menggandeng Kebun Raya Banua dan Persemaian Liang Anggang sebagai mitra pelaksana serta penyedia bibit.
“Lewat PROTAPO, kami belajar memelihara dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, bukan hanya menanam lalu ditinggal,” katanya.
Kegiatan PROTAPO dirancang untuk membentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu keberlanjutan.
Sebanyak 21 bibit pohon, ujarnya, ditanam secara simbolis oleh mahasiswa, dosen dan perwakilan instansi di area Kebun Raya Banua.
“Sementara 29 bibit lainnya dititipkan di kantor Penelitian Kebun Raya Banua untuk dipelihara hingga siap tanam,” ujar Sopia.
Aksi penghijauan melalui PROTAPO, menjadi bagian dari kontribusi mahasiswa dalam upaya pelestarian lingkungan sekaligus dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Kepala Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kebun Raya Banua, Herlina Sari menambahkan, PROTAPO dari mahasiswa STIKes Intan Martapura, memiliki nilai edukatif yang tinggi.
“Bukan sekadar aksi tanam pohon, tapi juga bentuk pembelajaran lingkungan yang diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran ekologis mahasiswa,” demikian Herlina Sari. (zr)