
BARABAI (TABIRkota) — Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Samsul Rizal membuka lomba bagarakan sahur atau membangunkan orang sahur untuk mengembalikan esensi tradisi bulan ramadhan, di Halaman Balai Rakjat, Jum’at (21/3) malam.
Menurutnya, lomba bagarakan sahur digelar untuk mengenalkan tradisi kepada generasi, sehingga budaya tersebut dapat dilestarikan.
“Kita kembalikan esensi tradisi bagarakan yang semestinya menggunakan alat tradisional, bukan dengan sound system yang cenderung mengganggu kenyamanan,” ujarnya.
Bagarakan sahur, katanya, merupakan entitas dari gotong royong dan kebersamaan masyarakat dalam budaya membangunkan orang sahur.
“Silaturahmi dan harmonisasi antar warga juga akan terjalin melalui bagarakan sahur yang ramah serta menyenangkan di telinga,” katanya.
Bagarakan sahur, tambahnya, sudah ada sejak islam masuk di HST dan masyarakat membangunkan sahur dengan cara menabuh alat tradisional keliling kampung.
“Kegiatan tersebut bukan sekadar lomba, namun bentuk pelestarian tradisi islam yang sudah ada secara turun-temurun,” tambahnya.
Sesuai visi misi Bupati HST, yakni religius, lomba bagarakan sahur tersebut digelar sebagai landasan utama dalam membangun karakter masyarakat yang beriman dan bertakwa.
Diharapkan, budaya bagarakan sahur yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat tidak punah begitu saja, tergerus modernisasi. (fer)