
JAKARTA (TABIRkota) – Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengimbau masyarakat agar bijak menyikapi program diskon pembayaran listrik dari pemerintah sebesar 50 persen dengan tidak Panic Buying atau melakukan pembelian secara berlebihan maupun takut kehabisan.
Menurut Tulus Abadi, masyarakat disarankan untuk membeli listrik hanya sesuai kebutuhan, terutama bagi yang memiliki langganan prabayar.
“Penghematan yang diperoleh masyarakat dari program diskon tersebut, baiknya digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif,” ujarnya di Jakarta, dilansir dari metrotvnews.com, Sabtu (4/1).
Tujuan pemerintah dalam memberikan diskon listrik, katanya, untuk menjaga daya beli masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
“Masyarakat harus bijak memanfaatkan diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah,” katanya.
Melalui penghematan tersebut, tambahnya, bisa di alokasikan sebagian uang ke hal lain seperti biaya pendidikan, kesehatan atau jadi modal usaha sehingga berdampak positif bagi perekonomian.
“Jangan malah konsumtif dengan memborong listrik,” tambahnya.
Diskon tarif listrik sebesar 50 persen merupakan inisiatif pemerintah Indonesia untuk membantu masyarakat.
Diskon berlaku selama dua bulan, yaitu dari awal Januari hingga akhir Februari mendatang bagi Daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA dan 2.200 VA.
Pelanggan prabayar akan mendapatkan diskon saat membeli token listrik, sedangkan pascabayar, diskon akan diterapkan secara otomatis pada tagihan listrik untuk pemakaian bulan Januari dan Februari. (zr)