PURUK CAHU (TABIRkota) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Event olahraga tradisional, Festival Tana Malai Tolung Lingu sebagai bagian dari promosi nilai budaya daerah.
Festival yang dilaksanakan dari 3 hingga 7 Desember tersebut, dibuka secara resmi oleh Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Mura, Batara, mewakili Pj Bupati setempat, Hermon di kawasan Wisata Taman Kota, Pasir Putih, Desa Danau Usung, Selasa (3/12).
Festival diinisiasi Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DKOP) Mura yang memperlombakan dua cabang olahraga, Dayung Tradisional tingkat Umum dan Besei Kambe, masing-masing tingkat Umum Putra, Umum Putri dan Pelajar.
Menurut Asisten III Setda Mura, Batara, Lomba Dayung dan Lomba Besei Kambe merupakan kompetisi yang mempertunjukkan olahraga tradisional masyarakat Dayak.
“Kita bersyukur, budaya tersebut tetap terpelihara dan dilestarikan, salah satunya melalui event Festival Tana Malai Tolung Lingu, sehingga generasi penerus nanti tidak akan kehilangan jati diri serta budaya daerah,” ujarnya.
Festival Tana Malai Tolung Lingu, katanya, diharapkan menjadi sarana interaktif dan sarana promosi karakteristik nilai-nilai budaya daerah, sesuai potensi olahraga yang ada.
“Mari kita semua berpartisipasi, berperan serta memberikan kontribusi dalam pengembangan olahraga tradisional di daerah dan semoga, festival ini dapat menjadi daya tarik wisatawan,” katanya.
Sementara itu, Kepala DKOP Mura, Sri Karyawati mengatakan, Festival Tana Malai Tolung Lingu diikuti 24 tim untuk Lomba Dayung, sedangkan Lomba Besei Kambe masing-masing diikuti sembilan orang putra, sepuluh putri dan tujuh pelajar.
“Festival dilaksanakan di dua lokasi, di kawasan Wisata Taman Kota Pasir Putih untuk Lomba Besei Kambe dan di Sungai Barito, tepatnya di bawah Jembatan Merdeka untuk Lomba Dayung,” katanya.
Festival Tana Malai Tolung sendiri dilaksanakan untuk mengakomodir lomba-lomba yang tidak diselenggarakan pada Festival Tira Tangka Balang. (ra)