
TANJUNG (TABIRkota) – Pernyataan pasangan calon (Paslon) nomor urut 3 Pilkada Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), H Fani – Habib Taufan pada acara Debat Publik Pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati setempat, mendapat respon positif dari para Paslon lain.
Pada debat yang dilaksanakan di Hotel Aston Tanjung, Arba (6/11) malam tersebut, Muhammad Noor Rifani atau H Fani menekankan perlunya penambahan anggaran untuk sektor pertanian.
Menurutnya, berdasarkan data, 60 persen masyarakat Tabalong berprofesi sebagai petani dan diantaranya sangat bergantung pada hasil produksi usaha tani dalam pengertian secara luas.
“Masih besarnya peluang peningkatan ekonomi dari pengembangan pertanian, kedepan sangat dibutuhkan penambahan anggaran, khusus mendukung program di sektor pertanian,” ujarnya.
Pada sesi Penyampaian Tanggapan, tidak ada sanggahan atau bantahan dari Paslon lain terhadap pernyataan tersebut.
Senada, Paslon nomor urut 1 dan 2, juga menyatakan bahwa potensi ekonomi melalui pengembanan sektor pertanian, masih terbuka lebar dan belum dikelola secara optimal.
Paslon nomor urut 1 menyatakan, merencanakan meningkatkan produksi pertanian padi agar dapat melakukan masa panen dua kali dalam setahun.
Sedangkan Paslon nomor urut 2 menyoroti keberadaan 3.200 hektar lahan tidur dan rencana untuk membuka areal pertanian baru seluas 5.000 hektar.
Begitu pula, Paslon 2. Yang menyayangkan adanya 3.200 Hektar (ha) lahan tidur. Kemudian, merencanakan agar membuka lahan pertanian baru seluas 5000 Ha.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabalong, Ardiansyah mengatakan, Debat Publik Pertama tersebut merupakan salah satu metode kampanye yang dilaksanakan berdasarkan aturan yang telah ditentukan.
“Debat menjadi media kampanye para Paslon untuk menyampaikan program dan gagasan yang dapat dinilai oleh masyarakat secara bijak,” katanya.
Debat kali ini dipandu dua moderataor, masing-masing Anang Sophan Tornado dan Varinia Pura Damaiyanti.
Bertindak sebagai panelis, masing-masing Muhammad Effendi dari Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, HM Yunani dari Fakultas Ekonomi ULM, Nadzi Akbar dan Ani Cahyadi dari Universitas Islam Negeri (UIN) serta M Adriani Yulizar. (ra)