PARINGIN (TABIRkota) – Warga Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) mempertanyakan kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat terkait Debat Kedua Pilkada 2024 yang akan dilaksanakan di sebuah hotel di Banjarmasin pada Arba (20/11) malam.
Menurut tokoh pemuda Balangan, Sugiannor, pelaksanaan debat harusnya tetap di daerah agar tidak memunculkan kesan adanya sekat antara calon pemimpin dengan masyarakat yang nantinya memilih.
“Urgensinya apa hingga harus dilaksanakan di luar daerah? Apakah di Balangan kondisinya tidak memungkinkan karena tidak aman, misalnya?” ujarnya mempertanyakan.
Masyarakat Balangan, katanya, menantikan debat karena ingin mengetahui secara langsung kualitas dan kapabilitas calon pemimpin mereka.
“Sebagai masyarakat, kita tidak habis pikir, kenapa debat harus dilaksanakan di Banjarmasin,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Balangan, Ahmad Turjani mengatakan, Banjarmasin dipilih sebagai lokasi debat karena beberapa alasan strategis.
“Sebagai kotamadya, Banjarmasin memiliki fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan teknis debat, termasuk siaran langsung serta kehadiran berbagai pemangku kepentingan,” katanya.
Selain itu, tambahnya, juga untuk memudahkan akses bagi penyelenggara, panelis dan pihak-pihak terkait yang berasal dari berbagai daerah di Kalsel.
“Belajar dari debat pertama, ketersediaan tempat yang kurang memadai membuat acara kurang maksimal,” tambahnya.
Terpisah, Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Abdul Hadi-Akhmad Fauzi mengaku tidak keberatan terkait lokasi pelaksanaan debat di Banjarmasin.
Tim Paslon Abdul Hadi-Akhmad Fauzi rencananya akan berangkat sebanyak 50 orang, ditambah sejumlah perwakilan tokoh dan masyarakat Balangan. (ra)