BARABAI (TABIRkota) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat menampilkan palamutan muda di Festival Gerbang Nusantara (FGN) Banjarbaru untuk melestarikan seni tutur, yakni Balamut pada Arba (23/10) malam.
Kepala Disdik HST, H Muhammad Anhar melalui Kasi Kesenian dan Kebudayaan, Masruswian mengatakan, penampilan palamutan muda, Muhammad Ferian Sadikin, bertujuan untuk mengenalkan seni lamut kepada generasi muda, seperti gen z dan alpha.
“Momen festival yang dilaksanakan di Banjarbaru, Ibu Kota Kalsel tersebut sangat tepat untuk membangkitkan dan mengenalkan keberadaan kesenian balamut,” katanya.
Saat ini, ujarnya, generasi muda yang piawai memainkan lamut sangat minim, bahkan seni tutur lisan tersebut hampir ditinggalkan.
“Generasi muda sekarang kemungkinan masih ada yang tidak tahu lamut, bahkan mereka tidak pernah menontonnya, makanya kami tampilkan di sini (festival gerbang nusantara, red),” ujarnya.
Lamut merupakan tradisi “bakisah” atau bercerita berisi tentang pesan, nilai keagamaan, sosial dan budaya banjar yang dimainkan dengan terbang atau alat tabuh hadrah.
Semenjak maestro lamut Kalsel, Gusti Jamhar Akbar meninggal Februari 2021 lalu, keresahan akan penerus kesenian lamut mulai bermunculan di kalangan masyarakat Banjar.
Disdik HST, tambah Masruswian, mencoba menampilkan palamutan muda, Muhammad Ferian Sadikin yang juga Jurnalis Tabirkota.com agar menunjukkan bahwa seni lamut tidak mati dan akan tetap lestari.
“Kami akan terus berupaya menampilkan dan memberikan panggung kepada pelaku seni, terutama generasi muda di HST,” tambahnya.
Diharapkan dengan adanya palamutan muda tersebut, tumbuh lagi generasi balamut yang baru lainnya di Kalsel, khususnya HST. (fer)