Pengamat: untuk Menangi Pilkada Bartim, Paslon Harus Miliki Tiga Variabel

“Pilkada Bartim 2024 kali ini diyakini akan menjadi rebutan banyak pihak, mulai dari birokrat, pengusaha hingga politisi”

Beberapa figur yang berpotensi berlaga di Pilkada Bartim (kiri ke kanan) Supriatna, Eskop, Munitia Dewi Mustika, Arianto S Muller dan Pancani Gandrung (kolase: TABIRkota/net)

TAMIYANG LAYANG (TABIRkota) – Untuk memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kalimantan Tengah (Kalteng) yang akan diselenggarakan serentak pada November mendatang, pasangan calon (paslon) setidaknya harus memiliki tiga variabel, ujar pengamat dan pemerhati politik Banua, Kadarisman.

Menurutnya, tiga variabel tersebut adalah, angka elektabilitas konsolidasi yang bagus, dukungan koalisi partai politik yang bagus serta kemampuan yang bagus dalam mengelola isu di Bartim.

“Elektabilitas konsolidasi adalah penggabungan paslon bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati yang setelah difusikan angkanya bagus, biasanya hampir tak pernah meleset, bakal menang,” ujar Kadarisman yang mantan wartawan tersebut.

Ia mengatakan, setiap bakal calon bupati pasti sudah memiliki angka elektabilitas yang didapatkan baik melalui jasa survei profesional maupun survei yang dilakukan secara mandiri.

“Bagaimana kemudian menerjemahkan dan meracik angka elektabilitas tersebut secara tepat dalam strategi tim,” katanya Kadarisman yang merupakan alumni Magister Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin itu.

Variabel lainnya, tambahnya, seberapa besar koalisi parpol yang memberikan dukungan selain fakta ilmiah hasil survei dan kemampuan dalam mengelola isu di daerah yang berkaitan dengan harapan serta hajat hidup publik.

“Tinggal dilihat saja, figur siapa yang diusung parpol kuat yang mana, karena biasanya, dari hal tersebut dapat dipastikan persiapan sudah matang dan tentu saja, tidak dengan modal tangan kosong,” tambahnya.

Pilkada Bartim 2024 kali ini diyakini akan menjadi rebutan banyak pihak, mulai dari birokrat, pengusaha hingga politisi.

Meski begitu, Pilkada tidak akan dimenangkan banyak pihak, melainkan hanya menghasilkan kemenangan bagi pihak tertentu sekaligus kekalahan bagi pihak lainnya.

Muara dari sebuah kontestasi politik yang selalu berakhir kalah menang dipandang merupakan hal biasa dan dari hal tersebut peran kedewasaan serta kenegarawanan setiap kontestan menjadi syarat agar apapun kehendak rakyat dalam memberikan keputusan harus dihormati bersama. (ra)

Pewarta: Fani Fadhillah

Journalist - Barito Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

73 ASN dari Empat Provinsi di Kalimantan Ikuti Program GTA BPSDMP Kominfo Banjarmasin

Sen Jul 15 , 2024
"Pelatihan terdiri dari Digital Public Relations dengan jumlah peserta sebanyak 33 orang dan Junior Office Operator yang diikuti 40 peserta yang merupakan ASN dari Kalsel, Kalteng, Kaltim dan Kaltara"

You May Like

HUT TABIRkota 3 Tahun

TABIRklip