PARINGIN (TABIRkota) – Bupati Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel), H Abdul Hadi mengikuti kegiatan Bagagap Iwak atau menangkap ikan secara tradisional sebagai bentuk apresiasi terhadap pelestarian tradisi.
Kegiatan tahunan yang diikuti warga dari empat desa, masing-masing Inan, Panggung, Maradap dan Galumbang di Kecamatan Paringin Selatan tersebut, dilaksanakan di Desa Panggung, Arba (12/6).
Menurut H Abdul Hadi, tradisi menangkap ikan secara tradisional secara beramai-ramai tersebut telah dilakukan warga sejak zaman dahulu.
“Setiap tahun saat usai panen, Bagagap Iwak dilaksanakan warga dengan suka cita hingga menjadi tradisi yang terus terjaga sampai saat ini,” ujarnya.
Warga empat desa, Inan, Panggung, Maradap dan Galumbang, setiap tahun melaksanakan tradisi Bagagap Iwak di lokasi yang dikenal dengan nama Tabat Basar Kali Maraup yang merupakan danau kecil tempat banyak ikan berkumpul.
Bagagap sendiri dalam bahasa Banjar bermakna menangkap dengan cara meraba-raba, sehingga bagagap iwak, artinya kurang lebih menangkap ikan menggunakan tangan dengan cara meraba-raba di dalam air.
Pada pelaksanaannya, Bagagap Iwak bisa dilakukan menggunakan tangan atau dengan melempar jala yang oleh warga setempat disebut lunta.
Bagagap Iwak, kata H Abdul Hadi, bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk rasa syukur warga terhadap hasil panen.
“Bagagap Iwak bukan sekedar prosesi menangkap ikan bersama-sama tetapi mengajarkan tentang gotong royong dan kebersamaan,” katanya.
Melihat antusias masyarakat yang mengikuti Bagagap Iwak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan sendiri berencana memasukkannya ke dalam event tahunan.
Sementara itu, Pambakal (Kepala Desa) Panggung, Yusnadi mengatakan, Bagagap Iwak sudah dilakukan warga secara turun temurun sejak ratusan tahun lalu.
“Tahun ini merupakan yang ketiga kalinya Bupati Balangan hadir dan mengikuti kegiatan Bagagap Iwak,” katanya.
Untuk semakin memeriahkan Bagagap Iwak, dilaksanakan lomba-lomba dengan berbagai hadiah yang diberikan oleh Bupati.
Diharapkan, kegiatan Bagagap Iwak akan semakin meriah setiap tahunnya serta semakin dikenal masyarakat luas sebagai warisan budaya dan tradisi. (ra)